ANALISIS
ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Tiap
tahun kendaraan motor roda dua semakin meningkat oleh karena itu kita diwajibkan
membayar pajak sebelum jatuh tempo pembayaranya. Kebanyakan orang melakukan
pembayaran pajak setelah mendekati jatuh tempo dan mengakibatkan antrian. Dalam
kehidupan sehari-hari kata antrian sering sekali kita jumpai. Antrian-antrian
yang sangat panjang dan lama memang sangat membosankan juga merugikan waktu
yang tersita. Di zaman modern sekarang seperti sekarang ini, masyarakat ingin
serba cepat dalam setiap kegiatan. Kecepatan dan penghematan waktu sangat
menunjang untuk menjalani segala kegiatan kehidupan. Salah satu
kegiatan yang memerlukan kecepatan dan penghematan waktu adalah antrian. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mengalami hal untuk menunggu antrian dengan
waktu yang lama.
Menunggu
antrian yang panjang ini dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas untuk
melayani masyarakat atau jumlah loket pelayanan yang ada belum memadai untuk
melayani masyarakat, serta kurang sigapnya para pelayanan untuk melayani
masyarakat atau konsumen.
Untuk
mengurangi tingkat kerugian yang ditimbulkan dari atrian, maka dapat diterapkan
salah satu metode dari beberapa metode antrian yang ada dengan menerapkan
metode antrian, pemberi jasa dapat memperpendek garis antrian yang timbul
akibat dari fasilitas pelayanan yang kurang memadai. Oleh karena itu, seharusnya sistem antrian ini
dapat dirancang lebih cepat dan efisien agar meningkatkan pelayanan pelanggan
dengan menggunakan teori antrian.
Sistem antrian di dalam
kehidupan nyata akan dapat kita temui, seperti : mobil-mobil yang antri di
lampu merah, deretan mobil yang mengantri di loket pintu tol, antrian nasabah
Bank, antrian di loket Kereta Api, antrian para pengunjung taman hiburan, antrian
di kasir Mini market, antrian Pom bensin dan pasien yang menunggu di klinik
rawat jalan, antrian di rumah makan atau restoran, dan sebagainya yang sangat menyita waktu
apalagi jika harus mengantri dengan jumlah antrian yang sangat panjang dan
melelahkan. Seperti antrian pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di SAMSAT
Bekasi. Merupakan satu-satunya tempat
pembayaran pajak kendaraan bermotor di kota bekasi. dimana setiap harinya
begitu banyaknya masyarakat yang melakukan pembayaran pajak karena sudah adanya
jatuh temponya pembayaran, sehingga banyaknya antrian terjadi, maka perlu
dilakukan pelayanan yang ekstra atau penambahan loket sehingga antrian dan
pembayaran pun dapat lancar dan terkendali.
Ciri-ciri operasi sebuah sistem antrian yang sangat diperlukan
dalam pengambilan keputusan manajemen antara lain, rata-rata waktu antri untuk
setiap orang, rata-rata lamanya seorang diproses dalam sistem, rata-rata
banyaknya pengantri dalam sistem dan rata-rata banyaknya pengantri dalam
antrian.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
mendorong penulis untuk membuat Penulisan Ilmiah dengan judul : “ANALISIS
ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI “
1.2
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Rumusan
masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah :
1. Bagaimana
cara untuk meningkatkan pelayanan agar dapat meminimalkan waktu rata – rata
wajib pajak menunggu dalam antrian dan sistem pelayanan agar tidak terjadi
antrian yang terlalu lama ?
2. Bagaimana
proses antrian pada pembayaran pajak kendaraan bermotor pada Samsat Kota Bekasi
?
3. Berapa
jumlah loket yang harus dioperasikan agar pelayanan dapat optimal ?
Batasan
Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulis
membatasi masalah hanya pada Antrian Loket Bagian Pemberkasan dengan
menggunakan Metode Multi Channel – Single Phase yang diamati mulai Tanggal 22 April 2013 – 04 Mei 2013 untuk pengamatan
pada Samsat Kota Bekasi antara jam 08.00 – 14.00 WIB.
Dalam teori antrian terdapat 2 model antrian yaitu
model antrian Single Channel dan model antrian Multi Channel. Pada model
antrian single channel hanya terdapat satu fasilitas pelayanan sedangkan model
antrian multi channel lebih komplek, pada model ini terdapat lebih dari satu
fasilitas pelayanan. Model antrian yang dibahas pada penulisan ini hanya model
antrian Multi Channel – Single Phase yaitu sistem antrian pelayanan tunggal.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui
pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak agar dapat meminimalkan waktu rata
– rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian.
2. Perbaikan
sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu lama dan panjang.
3. Menentukan
langkah-langkah yang dapat diambil guna mengatasi bila ada antrian yang
panjang.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak, antara lain :
1. Manfaat Akademis
Adanya penelitian ilmiah ini
diharapkan agar dapat menambah pemahaman bagi penulis dengan masalah yang
diuraikan dan sebagai latihan dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang sudah
dipelajari. Selain itu hasil penelitian ini berguna untuk memberikan pandangan
yang luas terutama pada SAMSAT kota bekasi dalam menerapkan pelayanan
pembayaran kendaraan bermotor maupun bagi penulis. Sebagai bahan informasi
ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh pelayanan terhadap
Antrian.
Sedangkan bagi pembaca diharapkan dapat
menambah wawasan setelah membaca hasil penelitian ini, dan juga penulisan
ilmiah ini.
2. Manfaat
Praktis
Bagi SAMSAT Kota Bekasi yang
menjajdi objek penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai
pandangan dan bahan pertimbangan mengenai adanya resiko antrian pembayaran
pajak kendaraan bermotor jika pembayaran dilakukan mendekati tanggal jatuh
tempo. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas
ekonomi jurusan manajemen dan sebagai bahan referensi dalam penyusunan
Penulisan Ilmiah bagi mahasiwa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi. Dan
serta dapat pula menjadi bahan perbandingan yang bersifat positif dan langkah
lanjut dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan
jasa terhadap masyarakat. Dan membantu dalam rangka memecahkan masalah yang
dihadapi.
3.
Manfaat bagi Peneliti dan Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris mengenai analisi
antrian di SAMSAT Bekasi. Khususnya pengaruh terhadap kinerja pelayanan jasa
terhadap masyarakat dan dapat menjadi bahan referensi untuk mengkaji topik yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
4.
Maanfaat bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dipergunakan sebagai bahan dan dasar penelitian sejenis yang mungkin
dapat diterapkan pada perguruan tinggi di masa yang akan datang.
1.5 Metode Penelitian
Penulis menggunakan beberapa langkah sebagai
berikut :
1.5.1
Objek
Penelitian
Objek
penelitian yang penulis gunakan adalah :
Nama :
SAMSAT Kota Bekasi
Alamat : Jalan Jendral Ahmad Yani nomor.07 Bekasi
Data diperoleh dengan cara kunjungan langsung. Dalam
penelitian ini, data yang akan diolah merupakan data sekunder .
1.5.2
Data
Penelitian
Data yang penulis gunakan adalah data yang di peroleh secara langsung yang
berupa jumlah loket. banyaknya para wajib pajak yang datang waktu pelayanan
dari masuk sampai keluar dari Loket Pemberkasan SAMSAT Kota Bekasi. Model antrian paling tidak memerlukan 3 jenis
data, yaitu :
a. Tingkat
kedatangan pengguna jasa = λ
b. Tingkat
pelayanan rata-rata = μ
c. Jumlah
fasilitas pelayanan atau chanel = c
Sedangkan
elemen – elemen yang membentuk system antrian adalah :
1. Populasi
masukan ( input )
Yaitu jumlah total unit
yang memerlukan pelayanan dari waktu ke waktu atau disebut jumlah total
langganan potensial. Input dapat berupa populasi orang, barang atau komponen
atau kertas kerja yang datang pada system untuk dilayani. Asumsi yang digunakan
untuk input dalam antrian adalah terbatas.
2. Pola
kedatangan ( distribusi kedatangan )
Pola kedatangan adalah
dengan cara bagaimana individu-individu dari populasi memasuki system.
3. Disiplin
antrian
Disiplin antrian
menunjukan pedoman keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu
yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu.
4. Kepanjangan
antrian
Kepanjangan antrian ada
yang terbatas dan tidak terbatas. Asumsi untuk kepanjangan antrian ini yang
akan kita gunakan adalah yang terbatas ( finite). System antrian yang menampung
jumlah individu-individu yang besar ini mempunyai kapasitas yang terbatas dan
model antrian terbatas harus digunakan untuk menganalisa system tersebut.
5. Tingkat
pelayanan
Waktu pelayanan adalah
waktu yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu system.
Apabila waktu pelayanan mengikuti distribusi exponensial atau distribusi acak,
waktu pelayanan ( unit / jam ) akan mengikuti distribusi poisson.
6. Keluaran
( exit )
Sesudah individu
selesai dilayani, maka ia akan keluar system.
1.5.3
Metode
Pengumpulan Data
Untuk menggambarakan dengan lebih jelas Antrian yang
panjang lebih tepat, maka Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penulisan
ilmiah adalah :
A. Penelitian
Lapangan
Dengan metode ini
penulis melakukan riset secara langsung. Adapun cara yang dipergunakan dalam
penelitian lapangan adalah :
-
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan
secara lansung terhadap SAMSAT yang penulis jadikan objek.
-
Interview, yaitu mengadakan wawancara
langsung atau dialog langsung dengan pihak yang kompeten untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini.
B. Penelitian
Kepustakaan
Dalam kepustakaan ini
penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan cara mambaca buku-buku serta
mengumpulkan data yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini
1.5.4
Alat
Analisis Yang Digunakan
Penulis
menggunakan alat Analisis Kuantitatif dalam menyelesaikan penulisan ilmiah yang
berupa angka-angka serta perhitungan
tentang antrian yang didapat dari data. Dan menggunakan aplikasi model
antrian yang merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian
yang dianalisis dengan bantuan computer melalui program QSB agar data tersebut
lebih akurat atau benar dan mempermudah penulis dalam menganilisis hasil
penelitian.
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan yang telah dlakukan maka penulis akan memberikan kesimpulan
sebagai berikut : 1. Sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu
panjang adalah dengan menambah jumlah fasilitas / loket yang disediakan Kantor
Samsat khususnya pada bagian pemberkasan akan sangat optimal bila ditambah
sebanyak 2 fasilitas / loket, sehingga hal ini akan meningkatkan kepuasan
konsumen / Masyarakat serta pelayanan menjadi lebih efektif, karena wajib pajak
tidak perlu menunggu terlalu lama dan panjang untuk membayar Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar